Followers

Monday, October 17, 2011

FAHAMI KEMATIAN, PASTI MERINDUINYA


Kehidupan yang sementara, terbentang layaknya sebuah perjalanan panjang, tentu saja dengan sebuah tujuan di akhirnya. Dalam sebuah perjalanan, kita tidak selalu mendapatkan ‘lampu hijau’ yang mengisyaratkan kita untuk dapat terus berjalan. Terkadang kita mendapat ‘lampu merah’ yang mewajibkan kita untuk berhenti sejenak. apabila kita melanggar ‘lampu merah’ tersebut, mungkin akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.

Sama seperti sebuah kehidupan, kita tidak bisa selalu melaju dan mengerjakan hal-hal yang memang harus kita kerjakan secara terus menerus. Ada kalanya kita berhenti sejenak dari rutin kehidupan dan memperhatikan hal-hal ada di sekitar kita, misalnya kesihatan, keluarga, kekasih, teman, hingga sahabat. dengan begitulah, kita dapat mensyukuri apa yang telah kita perolehi. Kita boleh mempersiapkan diri lagi untuk melaju melanjutkan perjalanan.

Seandainya kita terus melaju dan tidak berhenti saat ‘lampu merah’ menyala, mungkin akan terjadi sesuatu yang dapat mengganggu kehidupan peribadi kita, seperti kesihatan yang terganggu, persahabatan yang mungkin akan menjadi renggang, bahkan keluarga yang menjadi kurang harmonis.

Oleh kerana itulah, Tuhan terkadang menyalakan ‘lampu merah’ dalam perjalanan kehidupan kita dan tidak selalu menyalakan ‘lampu hijau’. Hal ini untuk mengingatkan kita agar kita tidak terjebak dalam lubang kemaksiatan dan mulai menyedari bahawa masih banyak perkara dalam kehidupan yang layak untuk kita syukuri dan perhatikan.

Dan pada akhirnya, pada saat kita sampai di akhir perjalanan, kita tidak akan terlalu banyak kehilangan tenaga dan tentu saja cinta dan kasih sayang dari orang-orang yang ada di sekitar kita.

Itulah teori kehidupan yang disudahi dengan kematian. Fahami kematian, pasti akan merinduinya.

No comments:

Post a Comment